Ketua KPK Diminta Lebih "Kejam" Perangi Korupsi
Cibinong (ANTARA)- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas diminta lebih "kejam" dan "garang" dalam memberantas praktik kejahatan korupsi di penjuru tanah air.
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Bogor Ade Sarmili, di Bogor, Minggu menegaskan, terpilihnya Musyro Muqoddas sebagai ketua KPK diharapkan membawa pengaruh besar terhadap upaya nasional memerangi korupsi.
Busyro Muqoddas pada Kamis, 25 November lalu terpilih sebagai ketua KPK. Ia akan memimpin KPK hingga Desember 2011.
"Busyro Muqoddas diharapkan dapat meningkatkan kinerja KPK dalam memerangi praktik kejahatan korupsi di Indonesia," ujar Ade Sarmili.
Menurut dia, perang melawan korupsi tidak dapat dilakukan dengan setengah hati, namun harus dengan sekuat tenaga dan mengerahkan semua energi yang dimiliki.
Perang terhadap korupsi harus dilakukan dengan "kejam" dan "sadis" agar para koruptor menyadari apa yang telah dilakukannya sebagai kejahatan besar yang amat merugikan bangsa dan negara.
Sekretaris Gerakan Pemuda Ansor Kota Bogor, Rachmat Imron Hidayat mengemukakan, Busyro Muqoddas harus bekerja ekstra keras memerangi korupsi.
"Perang melawan korupsi harus dilakukan dengan ekstra keras, bila tidak maka para koruptor akan melakukan serangan balik yang sangat membahayakan bagi upaya pemberantasan korupsi," tegas Rachmat.
Asep Burhanuddin, praktisi hukum yang juga pimpinan Pesantren Modern Gaza, Tanahsareal, Kota Bogor menambahkan, perang melawan kejahatan korupsi tidak bisa hanya dilakukan KPK sendiri dengan cara seperti apapun.
KPK, lanjut Asep, membutuhkan dukungan dan kerjasama dengan berbagai pihak, sehingga genderung perang melawan korupsi menjadi lebih "nyaring" dan upaya yang dilakukan dapat membuahkan hasil lebih optimal.
"Perang melawan korupsi harus dilakukan secara bersama-sama, agar para koruptor menyadari apa yang mereka lakukan sebagai kejahatan besar dan mereka tidak mendapatkan tempat di tengah masyarakat," demikian Asep Burhanuddin.
0 comments:
Post a Comment